Pada suatu hari seorang guru wanita seperti biasa masuk ke kelas untuk mengajar. Hari ini dia sungguh kaget karena di papan tulis ada tulisan " ANU "(kemaluan pria - red) yang ditulis kecil dan tipis-tipis.
Dia segera menghapus tulisan tersebut, lalu memandang satu-persatu anak muridnya yang duduk dengan rapi. Siapa tahu dengan begitu dia bisa menangkap anak iseng yang menulis kata kotor di papan tulis kelas. Tidak ada yang tampak bersalah. Ibu guru itu menyerah dan memulai pelajaran seperti biasa. Keesokan harinya muncul tulisan yang sama di papan tulis, kali ini lebih besar dan lebih tebal. Bu guru segera menghapusnya lalu mencoba mencari tahu siapa anak murid yang iseng . . . Tapi seperti biasa tidak ada yang mengaku. Begitu seterusnya . . . hari demi hari bu guru
menemukan tulisan yang sama .. . kali ini ukuran tulisannya memenuhi satu papan tulis . . . Sampai saat itu ia belum juga ada anak yang mengaku . . .
Keesokan harinya . . . tulisan " ANU " tidak ada lagi, tapi diganti catatan kecil di pinggir papan tulis.
Tertulis di situ : " Semakin ibu sering gosok, maka ukurannya jadi semakin besar . . . "
Dia segera menghapus tulisan tersebut, lalu memandang satu-persatu anak muridnya yang duduk dengan rapi. Siapa tahu dengan begitu dia bisa menangkap anak iseng yang menulis kata kotor di papan tulis kelas. Tidak ada yang tampak bersalah. Ibu guru itu menyerah dan memulai pelajaran seperti biasa. Keesokan harinya muncul tulisan yang sama di papan tulis, kali ini lebih besar dan lebih tebal. Bu guru segera menghapusnya lalu mencoba mencari tahu siapa anak murid yang iseng . . . Tapi seperti biasa tidak ada yang mengaku. Begitu seterusnya . . . hari demi hari bu guru
menemukan tulisan yang sama .. . kali ini ukuran tulisannya memenuhi satu papan tulis . . . Sampai saat itu ia belum juga ada anak yang mengaku . . .
Keesokan harinya . . . tulisan " ANU " tidak ada lagi, tapi diganti catatan kecil di pinggir papan tulis.
Tertulis di situ : " Semakin ibu sering gosok, maka ukurannya jadi semakin besar . . . "