Dulu ada seorang gadis kecil bernama Cindy. Ayah Cindy bekerja enam hari
dalam seminggu, dan sering kali sudah lelah saat pulang dari kantor. Ibu Cindy
bekerja sama kerasnya mengurus keluarga mereka -memasak, mencuci dan
mengerjakan banyak tugas rumah tangga lainnya. Mereka keluarga baik-baik dan
hidup mereka nyaman. Hanya ada satu kekurangan, tapi Cindy tidak menyadarinya.
Cindy sangat heran, hingga tak bisa tidur. Tak pernah ada yang memberikan ciuman apapun padanya.. Juga tak ada yang pernah mengatakan menyayanginya. Sepanjang malam ia berbaring sambil berpikir, Mestinya memang seperti itu .
Ketika ia pulang, orangtuanya
tampak senang melihatnya. “Kau senang di rumah Debbie?” tanya ibunya. “Rumah
ini sepi sekali tanpa kau,” kata ayahnya. Cindy tidak menjawab. Ia lari ke
kamarnya. Ia benci pada orangtunya. Kenapa mereka tak pernah menciumnya? Kenapa
mereka tak pernah memeluknya atau mengatakan menyayanginya? Apa mereka tidak
menyayanginya?. Ingin rasanya ia lari dari rumah, dan tinggal bersama ibu
Debbie. Mungkin ada
kekeliruan, dan orangtuanya ini bukanlah orang tua kandungya. Mungkin ibunya yang asli adalah ibu Debbie.
kekeliruan, dan orangtuanya ini bukanlah orang tua kandungya. Mungkin ibunya yang asli adalah ibu Debbie.
Malam itu, sebelum tidur, ia mendatangi orangtunya. “Selamat malam,”katanya.
Ayahnya,yang sedang membaca koran,
menoleh. “Selamat malam”, sahut
ayahnya. Ibu Cindy meletakkan jahitannya dan tersenyum. “Selamat malam, Cindy.”
Tak ada yang bergerak. Cindy tidak tahan lagi.”Kenapa aku tidak pernah diberi ciuman?” tanyanya. Ibunya tampak bingung. “Yah,” katanya terbata-bata, “sebab… Ibu rasanya karena tidak ada yang pernah mencium Ibu waktu waktu Ibu masih kecil. Itu saja.”
Cindy menangis sampai tertidur. Selama berhari-hari ia merasa marah. Akhirnya ia memutuskan untuk kabur. ia akan pergi kerumah Debbie dan tinggal bersama mereka. Ia tidak akan pernah kembali kepada orangtuanya yang tidak pernah menyayanginya.
Ia mengemasi ranselnya dan pergi
diam-diam. Tapi begitu tiba di rumah Debbie, ia tidak berani masuk. Ia merasa
takkan ada yang mempercayainya. Ia takkan diizinkan tinggal bersama orangtua
Debbie.
Maka ia membatalkan rencananya
dan pergi.
Segalanya terasa kosong dan tidak menyenangkan. Ia takkan pernah mempunyai keluarga seperti keluarga Debbie. Ia terjebak selamanya bersama orangtua yang paling buruk dan paling tak punya rasa sayang di dunia ini.
Cindy tidak langsung pulang, tapi pergi ke taman dan duduk di bangku. Ia duduk lama, sambil berpikir,hingga hari gelap. Sekonyong-konyong ia mendapat gagasan. Rencananya pasti berhasil . Ia akan membuatnya berhasil.
Ketika ia masuk kerumahnya, ayahnya sedang menelpon. sang ayah langsung menutup telepon. ibunya sedang duduk dengan ekspresi cemas. Begitu Cindy masuk, ibunya berseru,” Dari mana saja kau? Kami cemas sekali!”.
Cindy tidak menjawab, melainkan menghampiri ibunya dan memberikan ciuman di pipi, sambil berkata,”Aku sayang padamu,Bu.” Ibunya sangat terperanjat, hingga tak bisa bicara. Lalu Cindy menghampiri ayahnya dan memeluknya sambil berkata,”Selamat malam, Yah. Aku sayang padamu,” Lalu ia pergi tidur, meninggalkan kedua orangtunya yang terperangah di dapur.
Keesokan paginya, ketika turun untuk sarapan, ia memberikan ciuman lagi pada ayah dan ibunya. Di halte bus, ia berjingkat dan mengecup ibunya. “Hai, Bu,”katanya. “Aku sayang padamu.”
Itulah yang dilakukan Cindy setiap hari selama setiap minggu dan setiap bulan.
Kadang-kadang orangtuanya menarik diri darinya dengan kaku dan canggung. Kadang-kadang mereka hanya tertawa. Tapi mereka tak pernah membalas ciumannya. Namun Cindy tidak putus asa. Ia telah membuat rencana, dan ia menjalaninya dengan konsisten. Lalu suatu malam ia lupa mencium ibunya sebelum tidur. Tak lama kemudian, pintu kamarnya terbuka dan ibunya masuk. “Mana ciuman untukku ?” tanya ibunya, pura-pura marah. Cindy duduk tegak. “Oh, aku lupa,” sahutnya. Lalu ia mencium ibunya. “Aku sayang padamu, Bu.” Kemudian ia berbaring lagi. “Selamat malam”, katanya, lalu memejamkan mata. Tapi ibunya tidak segera keluar. Akhirnya ibunya berkata. “Aku juga sayang padamu.”
Setelah itu ibunya membungkuk dan
mengecup pipi Cindy.”Dan jangan pernah lupa menciumku lagi,” katanya dengan
nada dibuat tegas. Cindy tertawa. “Baiklah,”katanya. Dan ia memang tak pernah
lupa lagi.
Bertahun-tahun kemudian, Cindy mempunyai anak sendiri, dan ia selalu memberikan ciuman pada bayi itu, sampai katanya pipi mungil bayinya menjadi merah. Dan setiap kali ia pulang kerumah, yang pertama dikatakan ibunya adalah,
:Mana ciuman untukku?” Dan kalau
sudah waktunya Cindy pulang, ibunya akan berkata, Aku sayang padamu. Kau tahu
itu, bukan?”
“Ya,Bu,” kata Cindy. “Sejak dulu
aku sudah tahu.”
Pesan :
·
1. Bila kita ingin mengubah
sesuatu dalam kehidupan kita sehari-hari dan ingin agar orang lain melakukannya
pada diri kita sendiri, Lakukan & mulailah
dari diri kita sendiri. Jangan putus asa !!!.
· 2.
Bila jadi orangtua kelak,
untuk menunjukkan kasih sayang kepadanya, “Cium danPeluklah”.
·
3. Hargailah apa yang anda
miliki, terutama orang yang anda cintai. Hargai juga
waktu yang anda miliki, berikanlah waktu untuk anak, keluarga atau orang yang anda cintai walau hanya sesaat namun berarti untuknya dan bisa membuatnya bahagia.
waktu yang anda miliki, berikanlah waktu untuk anak, keluarga atau orang yang anda cintai walau hanya sesaat namun berarti untuknya dan bisa membuatnya bahagia.
0 komentar:
Posting Komentar