Seekor
kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya,
dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras
kura-kura itu berusaha. Ada yang mengatakan bahwa dewa Jupiter telah menghukum
kura-kura karena kura-kura tersebut sangat malas dan lebih senang tinggal di
rumah dan tidak pergi ke pesta pernikahan dewa Jupiter, walaupun dewa Jupiter
telah mengundangnya secara khusus.
Setelah
bertahun-tahun, si kura-kura mulai berharap agar suatu saat dia bisa menghadiri
pesta pernikahan. Ketika dia melihat burung-burung yang beterbangan dengan
gembira di atas langit dan bagaimana kelinci dan tupai dan segala macam
binatang dengan gesit berlari, dia merasa sangat ingin menjadi gesit seperti
binatang lain. Si kura-kura merasa sangat sedih dan tidak puas. Dia ingin
melihat dunia juga, tetapi dia memiliki rumah pada punggungnya dan kakinya
terlalu kecil sehingga harus terseret-seret ketika berjalan.
Suatu
hari dia bertemu dengan sepasang itik dan menceritakan semua masalahnya.
"Kami
dapat menolongmu untuk melihat dunia," kata itik tersebut.
"Berpeganglah pada kayu ini dengan gigimu dan kami akan membawamu jauh ke
atas langit dimana kamu bisa melihat seluruh daratan di bawahmu. Tetapi kamu
harus diam dan tidak berbicara atau kamu akan sangat menyesal."
Kura-kura
tersebut sangat senang hatinya. Dia cepat-cepat memegang kayu tersebut
erat-erat dengan giginya, sepasang itik tadi masing-masing menahan kedua ujung
kayu itu dengan mulutnya, dan terbang naik ke atas awan.
Saat
itu seekor burung gagak terbang melintasinya. Dia sangat kagum dengan apa yang
dilihatnya dan berkata:
"Kamu
pastilah Raja dari kura-kura!"
"Pasti
saja......" kura-kura mulai berkata.
Tetapi
begitu dia membuka mulutnya untuk mengucapkan kata-kata tersebut, dia
kehilangan pegangan pada kayu tersebut dan jatuh turun ke bawah, dimana dia
akhirnya terbanting ke atas batu-batuan yang ada di tanah.
Rasa
ingin tahu yang bodoh dan kesombongan sering menyebabkan kesialan.
0 komentar:
Posting Komentar